Your Adsense Link 728 X 15

Sang Penguasa Angin

Posted by "Asmaul Husna" Saturday, May 11, 2013 0 comments
Seringkali kita mendengar cerita tentang kisah Nabi Sulaiman dan kehebatannya. Baik itu dari orang tua, maupun guru ngaji kita. Dari semua cerita yang kita ketahui, betapa hebatnya Sang Nabi, yang dapat mengendalikan angin, memerintah jin, bahkan semua makhluk pun tunduk kepada perintahnya. 

Konon katanya, beliau dianugrahi Tuhan sebuah cincin, yang mana dari cincin inilah beliau dapat menguasai hingga memerintah semua makhluk. Setelah kepergian Sang Pemilik Cincin, tidak ada yang tahu pasti dimana pusaka kekuasaan itu berada. Berawal dari ramalan seorang pengemis tak bernama kepada salah seorang murid toriqoh, “Kau akan melakukan perjalanan panjang!” ucapnya tiba-tiba saat berada di masjid Haramus-Syarif. Istilah murid dalam thoriqah adalah darwis. Darwis tersebut bernama ishaq. Ia tak mengerti juga tak paham maksud dari pengemis itu.

Setelah kejadian itu, Ishaq terus kepikiran pada ramalan itu. Kegiatan hariannya ia lakukan seperti biasanya. Pada malam ke sekian, Sang Syaikh sedang berdongeng tentang keagungan Nabi Sulaiman, Sang Penguasa Angin. Para darwis khidmat menyimak tuturan dari Sang Syaikh kecuali Ishaq yang terus memikirkan kata-kata si pengemis. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu khaniqah (majelis pengajian) tersebut. Seorang Profesor, yang merupakan kawan lama Sang Syaikh, bersama anak perempuannya, dan seorang kapten datang ingin menemui Sang Syaikh. 

Sebuah silinder emas berhiaskan permata di tangannya yang berisi gulungan kertas papirus kuno berlambang Bintang Daudlah yang membawa mereka untuk ingin menemui Sang Syaikh. Gulungan papirus tersebut ditemukan oleh sang kapten dalam sebuah gua di padang pasir tempat sang kapten tersesat. Gulungan perkamen itu berisi tentang do’a dari pendeta zaman nabi sulaiman. Sang Syaikh pun menyuruh mereka mengungkap rahasia dibalik silinder emas itu. 

Dari penemuan inilah yang nantinya mengantarkan 7 murid sang Syaikh menempuh perjalanan panjang penuh badai, rumit, dan menegangkan. Ujung dari perkamen tersebut bermuara pada artefak terbesar dalam sejarah zaman kuno; Cincin Nabi Sulaiman. Sebuah cincin bergambar hexagon, segel nabi sulaiman, yang bisa membuat angin, jin, binatang dan bahkan seluruh makhluk hidup akan tunduk dan taat kepada perintah pemakainya. Ishaq, ditunjuk sebagai juru tulis perjalanan, bersama dua orang darwis lainnya Ali dan Rami. Mereka diutus untuk ikut dalam ekspedisi tersebut. Ekspedisi yang kelak akan membentuk kepribadian mereka. Perjalanan mereka dipandu oleh seorang sufi yang manguasai ilmu Nabi Khidir. Ia adalah pengemis yang meramal Ishaq di masjid haramus-syarif. 

Perjalanan itu tidak seperti yang mereka sangka. Mereka akan terdampar di sebuah tempat misterius yang belum pernah ada di dunia nyata. Tempat yang sangat jauh dan tidak semua orang dapat mengetahui tempat tersebut. Nama tempat tersebut Jinnistan, kerajaan Jin yang dibangun oleh Raja Sulaiman sebagai hadiah untuk Ratu Sheba, itulah tempat tujuan akhir mereka. Dalam perjalanan menuju jinnistan mereka dikepung badai pasir dan terdampar di reruntuhan istana kuno yang tak diketahui secara jelas identitasnya. Mereka menemukan semacam altar yang terdiri dari empat buah pintu yang menghadap persis kepada empat arah mata angin. 

Di tengah-tengahnya terdapat sebuah sumur tua bergambar segel Sang penguasa angin. Dari sanalah mereka mulai memasuki Jinnistan dan bertemu dengan Sang Raja Jin, Baalzeboul. Irving Karchmar, penulis buku, seorang darwis yang dulunya seorang yahudi yang kemudian menjadi muslim dan berbaiat pada Tarekat Ni’matullahi, menyajikan sebuah novel spiritual dengan latar kehidupan sufistik, yang telah diterjemahkan dalam 7 bahasa. Dari judul di atas memang sekilas novel ini nampak mengandung cerita mistis. Namun sebenarnya inti dari kisahnya bukanlah kisah mistis dan jalan ceritanya pun tidak bernada horror. Di sini, Karchmar menggambarkan adat kehidupan Tarekat Sufi gaya Persia mulai dari tatakrama, kehidupan sosial bermasyarakat, romantisme antara mursyid dengan para darwis, dan sisi spiritual pribadi sendiri.

Ketegangan perjalanan tidak berhenti sampai disini. Masih ada tantangan yang akan mereka hadapi ketika memasuki Jinnistan. Tanpa diketahui ternyata para jin pun menaruh harapan terhadap mereka, agar bisa membebaskan mereka dari dosa kekafiran. Apakah mereka berhasil melakukan petualangan panjangnya? Benarkah cincin nabi sulaiman itu ada? Lantas siapa yang menyimpan pusaka tersebut nantinya? Semuanya tertera jelas penuh misteri dalam buku berjudul Sang Raja Jin, Petualangan Menemukan Cincin Nabi Sulaiman.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts